Hutchison Holdings Ltd, perusahaan di belakang Hutchison Tri di Indonesia, kabarnya tengah mendekati Axiata Group Bhd, induk perusahaan operator seluler XL Axiata.
Hutchison dan Axiata disebut sedang melakukan pembicaraan awal terkait peluang konsolidasi bisnis telekomunikasi seluler mereka di Indonesia.
Menurut keterangan dari seorang sumber, kedua belah pihak belum melakukan negosiasi secara substantif. Namun, kabar ini memberi sinyal adanya peluang konsolidasi oleh kedua operator seluler.
Langkah Hutchison dan Axiata ini boleh dibilang selaras dengan keinginan pemerintah. Dalam berbagai kesempatan, Menkominfo Rudiantara melempar wacana konsolidasi operator seluler di Indonesia. Alasannya, untuk membuat industri telekomunikasi Tanah Air lebih sehat dengan maksimal tiga operator saja.
Kepada Bloomberg, perwakilan Axiata mengatakan pihaknya telah menarik banyak calon mitra bisnis, seperti Teleanor ASA, Mitsui&Co, dan Japan Sumitomo.
"Axiata telah menciptakan nilai yang signifikan dan menarik untuk pengoperasiannnya dan seperti yang telah dibuktikan dalam setahun terakhir," jelas Axiata.
Karena masih berada di tahap awal, belum ditentukan struktur yang jelas. Sumber tersebut juga mengatakan tidak diketahui pasti apakah pembicaraan mengarah pada transaksi bisnis atau tidak.
Akibat berita negosiasi awal ini, saham XL Axiata sempat tercatat naik 9,8 persen pada perdagangan Selasa (10/9/2019) di Jakarta. Lonjakan ini adalah yang tertinggi sejak 18 Februari lalu.
Tahun ini, nilai saham XL Axiata naik 76 persen, membuat valuasi pasarnya menjadi 2,56 miliar dollar AS (Rp 35,9 triliun), menurut laporan Bloomberg.
Indonesia sendiri menyumbang 472 juta dollar AS (Rp 6,6 triliun) atau sekitar 86 persen dari total pendapatan Hutchison Asia pada semester pertama 2019. Ini adalah satu-satunya pasar Hutchison Asia yang membukukan hasil positif sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.
Sebelumnya, Axiata dan operator asal Norwegia Telenor ASA, sempat mengadakan pembicaraan serius untuk melakukan merger. Merger tersebut terbilang masif karena kedua perusahaan memiliki jumlah pelanggan 300 juta yang mencakup sembilan negara di Asia.
Sebagai infromasi, Telenor adalah pemilik lima operator di Malaysia, Thailand, Bangladesh, Pakistan, dan Myanmar. Sementara Axiata memiliki operator telekomunikasi di Malaysia, Indonesia, Kamboja, Sri Lanka, dan Nepal.
Akan tetapi, upaya merger ini gagal karena banyaknya kendala. Salah satunya adalah sikap Pemerintah RI yang enggan memberi restu usaha merger ini. Alasannya adalah Telenor berasal dari Norwegia, negara yang bersikap keras atas kebijakan ekspor kelapa sawit Indonesia.
SUSE: Perhatikan 6 Tren Ini Agar Perusahaan Tetap Kompetitif di 2025
Browse and Book sessions easily. Start with your choice of Movie, Cinema, Show Type or Time.
Kabar merger atau bergabungnya PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) dan PT Indosat Tbk (ISAT) semakin nyata. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Ooredoo Q.P.S.C. dan CK Hutchison Holdings Limited.
Ooredoo Q.P.S.C telah menandatangani Memorandum of Understanding eksklusif dan tidak mengikat secara hukum dengan CK Hutchison. Itu dilakukan sehubungan dengan potensi transaksi untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia, Indosat dan Hutchison 3 Indonesia.
"Periode eksklusivitas MoU ini berlaku hingga 30 April 2021," jelas pernyataan Ooredoo dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (28/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini Ooredoo sedang dalam tahap awal menilai manfaat dari transaksi potensial tersebut.
Sebagai bagian dari strategi perusahaan, mereka secara teratur meninjau prioritas strategis dan posisi pasar di semua operasi dan kontribusinya kepada Grup Ooredoo.
"Ooredoo ingin menekankan bahwa tidak ada kesepakatan yang mengikat sehubungan dengan kemungkinan kombinasi yang telah dibuat pada tanggal pengumuman ini. Perusahaan akan membuat pengumuman lebih lanjut jika diperlukan," tambahnya.
Monday – Friday 9.00AM – 4.00PM
@ PT. Aura Universal Rasi Jalan Paus No. 92C Rawamangun, Jakarta Timur 13220 Phone: (62-21) 2961 7299 Fax: (6221) 2961 7277
Tidak dipungut biaya apapun selama proses perekrutan
PT.AURA hanya menggunakan akun [email protected] sebagai media surel resmi dalam proses perekrutan
Apa yang Di Dalam Remote ini:Remote Universal untuk AC ini berisi Remote berikut dan banyak lagi.> Remote AC Panasonic> Samsung AC Remote> Mitsubishi AC Remote> Lloyd AC Remote> Remote AC Onida> Haier AC Remote> Sanyo AC Remote> LG AC Remote> Kenwood AC Remote> Gree AC Remote> Aux AC Remote> Daikin AC Remote> Midea AC Remote> Sharp AC Remote> TCL AC Remote> Toshiba AC Remote> BlueStar AC Remote> Bosch AC Remote> Carrier AC Remote> Daewoo AC Remote> Electrolux AC Remote> Remote AC Friedrich> Fujitsu AC Remote> GE AC Remote> Godrej AC Remote> Hisense AC Remote> Hitachi AC Remote> Hyundai AC Remote> Remote AC Nasional> Remote NEC AC> NEO AC Remote> O-General AC Remote> Remote AC Olimpia Splendid> Osaka AC Remote> Perintis AC Remote> Remote AC Premium> Sansui AC Remote> Remote AC Siemens> Penyanyi AC Remote> Remote Trane AC> Uni Air AC Remote> VideoCon AC Remote> Voltas AC Jarak Jauh> Remote AC WestingHouse> WhirlPool AC Remote> York AC Remote> Banyak LagiFungsi:> Pilih Merek> Periksa Power ON / OFF> Pilih Ya jika berfungsi atau Tidak jika tidak berfungsi> Temukan Remote Bekas Anda di Menu UtamaManfaat:> Pemilik Hotel sedang mengisi daya untuk AC, Instal saja Remote ini untuk AC dan selamat menginap> Kehilangan Remote Anda, Instal dalam hitungan detik dan mulai AC Anda.> Remote Anda dimakan oleh Hewan Peliharaan Anda, jangan khawatir sekarang.> Baterai terkuras dari remote Anda, cukup Instal Universal AC Remote Control.Saran:Adakah hal yang dapat kita tingkatkan, hubungi kami dan kami akan melakukan yang terbaik.Hubungi kami:Hubungi kami di [email protected]
Bus Beruntut Semesta atau Bus Seri Universal (bahasa Inggris: Universal Serial Bus, disingnkat USB) adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya kepada komputer namun juga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA.[1]
Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri dari pengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang berbentuk "pohon" dengan menggunakan peralatan hub yang khusus.
Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaiki kemampuan plug-and-play (pasang-dan-mainkan) dengan memperbolehkan peralatan-peralatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlu mereboot komputer. Ketika USB dipasang, ia langsung dikenal sistem komputer dan memroses device driver yang diperlukan untuk menjalankannya.
USB dapat menghubungkan peralatan tambahan komputer seperti mouse, keyboard, pemindai gambar, kamera digital, printer, hard disk, dan komponen networking. USB kini telah menjadi standar bagi peralatan multimedia seperti pemindai gambar dan kamera digital.
Standard USB telah berevolusi kebeberapa versi:
USB versi 1 dirilis Januari 1996.
USB versi 2.0 dirilis April 2000. Perbedaan paling mencolok dengan versi sebelumnya, yaitu pada versi 2.0 adalah kecepatan transfer yang jauh meningkat. Kecepatan transfer data USB dibagi menjadi tiga, antara lain:
USB versi 3.0 dirilis November 2008. Beberapa perubahan telah diimplementasikan di USB 3.0 seiring dengan peningkatan penggunaan perangkat eksternal dan kebutuhan kecepatan lebih tinggi. Kecepatan transfer data USB 3.0 sekitar 3.2 Gbps (400 MB/s), dan secara teori dapat mencapai 4.8 Gbps. Kecepatan ini 6 sampai 10x lebih cepat dari maksimal kecepatan USB 2.0. USB 3.0 mengenalkan teknologi transfer data dua arah (full duplex), sehingga dapat membaca dan menulis data secara bersamaan (simultan). USB 2.0 dan sebelumnya belum mendukung teknologi bi-directional ini. Tegangan listrik diturunkan dari 4.4V menjadi 4V, kemudian arus juga ditingkatkan (menjadi 150mA), sehingga selain lebih hemat energi, sebuah port USB 3.0 dapat digunakan 4-6 perangkat. Power managemen lebih baik dibanding USB 2.0, sehingga mendukung idle, sleep dan suspend. Ujung USB 3.0 akan sama dengan USB 2.0 (standard), tetapi kabel didalamnya akan lebih banyak, ada tambahan 4 jalur kabel dibanding USB 2.0 (total ada 9 jalur kabel).
USB adalah host-centric bus di mana host/terminal induk memulai semua transaksi. Paket pertama/penanda (token) awal dihasilkan oleh host untuk menjelaskan apakah paket yang mengikutinya akan dibaca atau ditulis dan apa tujuan dari perangkat dan titik akhir. Paket berikutnya adalah data paket yang diikuti oleh handshaking packet yang melaporkan apakah data atau penanda sudah diterima dengan baik ataupun titik akhir gagal menerima data dengan baik.
Setiap proses transaksi pada USB terdiri atas:
Nomor kaki (dilihat pada soket):
Data di bus USB disalurkan dengan cara mendahulukan Least Significant Bit(LSB). Paket-paket USB terdiri dari data-data berikut ini:
Semua paket harus diawali dengan data sync. Sync adalah data 8 bit untuk low dan full speed atau data 32 bit untuk high speed yang digunakan untuk mensinkronkan clock dari penerima dengan pemancar. Dua bit terakhir mengindikasikan di mana data PID dimulai.
Adalah field untuk menandakan tipe dari paket yang sedang dikirim. Tabel dibawah ini menunjukkan nilai-nilai PID:
Ada 4 bit PID data, supaya yakin diterima dengan benar, 4 bit di komplementasikan dan diulang, menjadikan 8 bit data PID. Hasil dari pengaturan tersebut adalah sebagai berikut.
Bagian alamat dari peralatan di mana paket digunakan. Dengan lebar 7 bit, 127 peralatan dapat disambungkan. Alamat 0 tidak sah, peralatan yang belum terdaftar harus merespon paket yang dikirim ke alamat 0.
Titik akhir dari field yang terdiri dari 4 bit, menjadikan 16 kemungkinan titik akhir. Low speed devices, hanya dapat mempunyai 2 tambahan end point pada puncak dari pipe default. (maksimal 4 endpoints)
Cyclic Redundancy Check dijalankan pada data di dalam paket yang dikirim. Semua penanda (token) paket mempunyai sebuah 5 bit CRC ketika paket data mempunyai sebuah 16 bit CRC.
Akhir dari paket yang disinyalkan dengan satu angka akhir 0 (Single Ended Zero/SEO) untuk kira-kira 2 kali bit diikuti oleh sebuah J 1 kali.
Data yang dikirim dalam bus USB adalah salah satu dari 4 bentuk, yaitu control, interrupt, bulk, atau isochronous.
Untuk membuat suatu peralatan yang dapat berkomunikasi dengan protokol USB tidak perlu harus mengetahui secara rinci protokol USB. Bahkan kadang tidak perlu pengetahuan tentang USB protokol sama sekali. Pengetahuan tentang USB protokol hanya diperlukan untuk mengetahui spesifikasi yang dibutuhkan untuk alat kita. Pada kenyataannya untuk mengimplemetasikan USB protokol di FPGA ataupun perangkat bantu lain sangat tidak efisien dan banyak waktu terbuang untuk merancangnya. Menggunakan kontroler USB sangat lebih dianjurkan dalam membuat alat yang dapat berkomunikasi melalui protokol ini. Kontroler USB mempunyai banyak macam bentuk, dari microcontroller berbasis 8051 yang mempunyai input output USB secara langsung sampai pengubah protocol dari serial seperti I2C bus ke USB.
USB controller biasanya dijual dengan disertai berbagai fasilitas yang mempermudah pengembangan alat, diantaranya manual yang lengkap, driver untuk windows XP, contoh code aplikasi untuk mengakses USB, contoh code untuk USB controller, dan skema rangkaian elektronikanya.
Dalam sisi pengembangan software aplikasi dalam personal computer, komunikasi antar hardware di dalam perangkat keras USB tidak terlalu diperhatikan karena Windows ataupun sistem operasi lain yang akan mengurusnya. Pengembang perangkat lunak hanya memberikan data yang akan dikirim ke alat USB di buffer penyimpan dan membaca data dari alat USB dari buffer pembaca. Untuk driver pun kadang-kadang Windows sudah menyediakannya, kecuali untuk peralatan yang mempunyai spesifikasi khusus kita harus membuatnya sendiri.