Saluran Pembuangan Air Kondensasi Terhambat
Pernahkah Anda melihat bus atau mobil ber-AC meneteskan air ketika AC-nya menyala? Jika pernah, mungkin And aakan bertanya-tanya asal mula air itu. Air yang menetes tersebut adalah air kondensasi AC mobil. Jika air kondensasi tidak dapat dikeluarkan, air akan memenuhi rumah evaporator. Tidak hanya itu, air biasanya juga akan merembes hingga membasahai karpet mobil. Jika tidak segera ditangani, air yang mengenangi evaporator akan membuat blower tidak bekerja maksimal. Akibatya, gas bertekanan tidak dapat dialirkan sempurna ke dalam cabin.
Kompresor adalah komponen yang berfungsi memompa dan menyedot gas bertekanan (freon). Oleh karena itu, jika kompresor aus, maka gas bertekanan yang keluar dari AC tidak akan dingin sempurna. Kompresor aus ditandai dengan tekanan tidak normal dan bunyi “greeeg” ketika AC dinyalakan. Dalam kondisi seperti ini, kompresor harus segera di service / ganti dengan yang baru.
Tidak Merokok dan Membuka Kaca
Sering merokok dalam mobil sambil membuka kaca jendela, tapi AC tetap dibiarkan menyala merupakan kebiasaan yang bisa merusak AC.
Ketika merokok tetapi AC tetap dinyalakan dan kaca dibuka, kinerja kompresor akan menjadi berat untuk mendinginkan suhu dalam kabin. Dalam jangka panjang akan merusak kompresor AC.
Kebiasaan merokok saat berkendara menyebabkan kabin mobil menjadi bau dan bercak-bercak di plafon (Google)
Asap rokok yang terjebak di kabin bersama debu yang masuk dari luar mobil bisa membuat filter AC menjadi cepat kotor. Akhirnya pendinginan dalam kabin kurang maksimal, kabin pun menjadi bau.
Setelah mengetahui komponen yang ada serta cara kerja AC mobil, setidaknya Carmudian bisa lebih paham jika sebenarnya kerja AC cukup berat ketika sedang menyala.
Akan lebih baik jika kita sebagai pemilik mobil bisa merawat AC agar bisa awet.
Penulis: Rizen Panji Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
Terdapat beberapa gejala yang menunjukkan katup ekspansi bermasalah. Yang pertama, tidak konsistennya suhu udara yang dihasilkan. Banyak orang mengira kondisi ini wajar terjadi karena sistem AC sedang menyesuaikan. Namun, jika perubahannya signifikan dan sering terjadi, besar kemungkinan katup ekspansi mengalami kerusakan sehingga menggangu kinerja sistem AC.
Gejala selanjutnya, tidak keluarnya udara dingin. Merupakan gejala paling umum terjadi. Suhu udara yang tidak dingin disebabkan oleh kurangnya jumlah cairan pendinginan yang berada dalam evaporator.
Biasanya, kondisi terjadi akibat lubang kecil (orifice) katup ekspansi mengalami penyumbatan, sehingga menahan sirkulasi cairan pendingin dalam sistem AC. Penyebab lainnya, lubang penyemprotan katup ekspansi terlalu renggang, sehingga cairan pendingin yang dikabutkan terlalu banyak. Tekanan cairan pendingin yang dikabutkan dalam evaporator pun menjadi terlalu tinggi. Akibatnya kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang.
Permasalahan lainnya, suhu AC yang lebih dingin dari biasanya. Umumnya gejala terlihat dari keluarnya kabut pada lubang AC atau munculnya bunga es di luar evaporator. Mungkin Anda mengira kondisi ini wajar terjadi. Lantaran udara yang keluar dari AC memiliki perbedaan suhu signifikan dengan yang ada di dalam kabin.
Padahal, katup ekspansinya sudah tidak bisa mengatur jumlah cairan pendingin yang masuk ke evaporator. Karena jumlahnya berlebihan, evaporator menjadi membeku dan udara yang diembuskan ke kabin menjadi sangat dingin.
“Frosting adalah timbulnya bunga es yang ada di evaporator sampai dengan pipa suction, dan kadang sampai kompresor . Tekanan kompresor dan isi sebenarnya normal sesuai standar, tapi karena fungsi katup ekspansi sudah tidak sesuai standar, makanya terjadi frosting,” jelas Joko.
Cara Kerja AC Mobil merupakan salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh para pemilik mobil. AC mobil merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menyejukkan udara di dalam mobil, sehingga membuat pengemudi dan penumpang merasa nyaman saat mengendarai mobil. Namun, bagaimana cara kerja AC mobil tersebut?
Apa Manfaatnya mengetahui cara kerja AC mobil? Tentu saja, mengetahui cara kerja AC mobil dapat membantu kita dalam menjaga dan merawat AC mobil dengan baik. Selain itu, dengan mengetahui cara kerja AC mobil, kita juga dapat mengetahui penyebab-penyebab yang mungkin terjadi saat AC mobil mengalami masalah, sehingga kita dapat memperbaikinya dengan mudah. Yuk kita simak penjelasan tentang Cara Kerja AC Mobil.
Mengontrol kelembapan
Udara yang keluar dari AC mobil bukan hanya udara dingin saja. Melainkan udara dingin hasil ekpansi embun. Hal ini menyebabkan kelembaban udara lebih terjaga ketika AC mobil menyala.
Namun, ada kalanya kelembaban terlalu tinggi ketika AC menyala. Saat kondisi seperti ini, Anda patut curiga dengan kebocoran pipa kapiler atau komponen AC yang mungkin kotor.
Seperti yang dibahas sebelumya, Ac mobil memiliki filter yang meyaring freon dalam bentuk liquid. Selain menyaring kelebihan freon, filter ini juga memisahkan debu dan kotoran. Inilah mengapa AC mobil dapat memurnikan udara.
Fungsi AC mobil yang satu ini akan terasa jelas ketika jalanan macet. Disaat udara di luar mobil penuh polusi, Anda tetap bisa merasakan udara yang sejuk dalam mobil ketika AC mobil menyala. Oh ya, sebaik apapun manfaat dari AC mobil diatas. Kita tidak akan dapatkan kalau pergi ke bengkel AC mobil yang asal-asalan.
Dari paparan fungsi AC mobil di atas, dapat Kita ketahui bahwa AC mobil sangatlah penting. AC mobil tidak hanya menambah kenyamanan berkendara saja. Melainkan juga menciptakan udara yang sehat dan bersih. Bagi Anda yang sudah menggunakan mobil ber-AC, ada baiknya jika Anda selalu memperhatikan keadaan AC mobil Anda. Selalu lakukan service rutin meskipun Anda tak merasa ada masalah serius pada AC mobil Anda. Selain itu, perhatikan pula radiator dan suhu cabin mobil.
Radiator merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kinerja AC mobil. Jika air radiator berkurang atau bahkan kering, AC mobil akan memerlukan waktu lebih lama untuk mendinginkan kabin mobil karena sirkulasi udara terganggu. Selain itu, suhu cabin mobil yang tinggi juga akan memperlambat proses pendinginan AC mobil. Oleh karena itu, sebaiknya hindari parkir mobil di bawah terik matahari secara langsung agar suhu cabin mobil tidak terlalu panas.
Pengertian dari AC Mobil
AC atau air conditioner adalah alat untuk merubah udara panas menjadi dingin dengan bantuan freon. AC mobil merupakan mesin yang mengatur sirkulasi gas refrigerant. Secara fisik, AC mobil tidaklah tampak dengan jelas karena tertutup tubuh mobil. Namun, bentuk AC mobil aslinya jauh lebih kompleks dan rumit dari yang kita duga.
AC mobil memiliki sistem cara kerja ac mobil yang lebih dinamis dibandingkan AC ruangan. Putaran kompresor pada AC mobil mengikuti RPM mobil, sehingga suhu kabin lebih cepat dingin. Cara kerja ac mobil juga terbagi menjadi dua jenis yaitu single blower dan double blower. Pada jenis double blower, banyak konsumen yang mengeluhkan kenapa kabin depan lebih dingin dibandingkan kabin belakang. Hal ini dikarenakan blower yang digunakan berbeda.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara kerja AC mobil, terlebih dahulu kita harus paham komponen AC mobil. Disini kita hanya akan bahas secara umum. Sebelumnya kita sudah bahas khusus tentang komponen ac mobil dan berapa harganya. Jadi ada 5 komponen utama AC Mobil antara lain:
Kompresor merupakan komponen utama AC yang berfungsi untuk mensirkulasikan freon ke seluruh sistem cara kerja ac mobil dengan cara menaikkan tekanan freon. Kompresor memiliki dua saluran, yaitu saluran hisap dan saluran buang.
Saluran hisap Kompresor terhubung dengan evaporator dan merupakan sisi tekanan rendah. Sedangkan saluran buang terhubung dengan kondensor dan merupakan sisi tekanan tinggi.
Kondensor berfungsi menyerap panas pada freon yang telah dikompresiikan. Kondensor juga bertugas mengubah freon dalam bentuk gas menjadi cair (Alat penukar kalor / Heat Exchanger).
Sesuai namanya, komponen ini berguna untuk memfilter atau menyaring. Filter dryer berfungsi sebagai penampung sementara freon yang telah menjadi cair oleh kondensor sekaligus penyaring dan pengering uap air di dalam sistem AC mobil.
Expansi valve berfungsi untuk merubah fungsi freon dari bentuk cair menjadi uap. Tujuan utamanya adalah membuat cairan tekanan tinggi untuk disemprotkan ke evaporator. Selain itu, expansi valve juga bertujuan untuk mencegah peluapan dan pembekuan.
Evaporator adalah komponen utama sistem pada proses cara kerja ac mobil yang terakhir. Evaporator berfungsi sebagai penampung dingin dari freon yang sudah berubah wujudnya menjadi uap. Setelah itu melewati komponen utama sistem AC mobil lainnya yaitu Expansi Valve.
Didalam evaporator yang hampa udara, freon akan menguap dan mengambil panas pada pipa-pipa yang berada pada evaporator. Karena proses tadi pipa menjadi dingin dan menghembuskan dinginnya kedalam kabin melalui kisi-kisi atau grill dengan hembusan dari motor blower. Akhirnya terciptalah udara yang terasa dingin dan nyaman.
Baca juga : Penyebab AC Mobil Tidak Dingin dan Cara Memperbaiki
Sistem dan Cara Kerja AC Mobil Listrik
Sistem AC mobil listrik sangat mirip dengan AC mobil konvensional yang memungkinkan sirkulasi udara di dalam kabin mobil. Namun, perbedaannya adalah pada mobil listrik, sistem AC menggunakan daya listrik dari baterai mobil, bukan menggunakan mesin pembakaran internal.
Mobil listrik memiliki baterai yang digunakan sebagai sumber energi untuk menggerakkan motor listrik, yang pada gilirannya, memutar roda mobil. Selain itu, baterai pada mobil listrik juga digunakan untuk memasok daya listrik ke sistem AC mobil listrik. Dalam sistem AC mobil listrik, terdapat tiga komponen utama, yakni kompresor, penukar panas, dan kipas.
Pertama, kompresor bertanggung jawab untuk memampatkan refrigeran di dalam sistem. Refrigeran kemudian mengalir ke penukar panas, di mana udara di dalam mobil mengalir melalui penukar panas untuk mendinginkan udara. Terakhir, kipas membantu mempercepat sirkulasi udara di dalam kabin mobil.
Karena sistem AC mobil listrik membutuhkan daya listrik dari baterai mobil, penggunaan AC dapat mempengaruhi jarak tempuh mobil listrik. Namun, teknologi AC mobil listrik terbaru, seperti yang ditemukan pada Wuling Air ev, dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan energi dengan cara yang cerdas dan efisien. Dengan demikian, penggunaan AC tidak akan berdampak negatif pada jarak tempuh mobil listrik.
Sebagai informasi, Wuling Air ev adalah salah satu mobil listrik yang dilengkapi dengan sistem AC yang menyegarkan dan memberikan kenyamanan dalam kabin. Diketahui bahwa AC pada Wuling Air ev memiliki beberapa fitur yang memungkinkan pengaturan suhu dan kelembaban yang optimal dalam kabin mobil. Hal ini tentu menjadi nilai tambah bagi konsumen yang mencari kenyamanan saat berkendara.
Komponen dan Cara Kerja AC Mobil
Jika dijabarkan secara menyeluruh, setidaknya ada lebih dari 10 komponen yang ada pada AC mobil. Seluruh komponen ini memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam membuat kabin menjadi sejuk hingga dingin.
Komponen pertama yang cukup vital pada AC mobil adalah kompresor. Tugasnya memompa freon agar bisa bersirkulasi ke seluruh komponen AC yang ada di mobil.
Sejatinya kompresor memberikan tekanan pada freon agar molekul yang ada di dalam freon bisa menjadi lebih padat dan rapat.
Freon sendiri merupakan cairan yang akan berubah menjadi gas ketika ditekan oleh kompresor.
Lantas, bagaimana cara kerja kompresor?
Kompresor bekerja digerakkan oleh fanbelt yang berputar dari pulley mesin. Ketika berputar, maka akan ada poros yang terhubung ke pelat dengan beberapa buah nok.
Nok ini, ketika menyentuh piston akan bergerak ke bagian depan sehingga menekan freon ke luar dengan tekanan tinggi.
Saat nok terlepas dari piston, maka akan kembali bergerak ke belakang karena ada pegas yang bertugas mengembalikan. Hal ini membuat freon yang ditekan dari selang low pressure akan masuk ke dalam piston.
Ketika suhu di dalam kabin sudah dingin, kompresor secara otomatis akan memutus tekanan dan menyala lagi ketika suhu mulai kurang dingin.
Idealnya kompresor yang sehat akan bekerja mati dan menyala sesuai dengan sensor. Jika kompresor menyala terus-menerus, maka ada yang tidak beres dengan sistem AC mobil.
Selanjutnya ada selang low pressure yang bertugas mengirimkan freon bertekanan rendah dari evaporator untuk kembali ke kompresor.
Diameter selang ini kecil dengan warna khas hitam dan tahan bocor, karena hanya mengalirkan freon dengan tekanan yang rendah.
Selang lain yang ada di komponen AC mobil adalah high pressure. Selang high pressure berfungsi mengirimkan freon cair dengan tekanan yang sangat tinggi.
Bentuknya kecil dan anti bocor, umumnya selang high pressure ini punya ukuran diameter lebih kecil ketimbang selang low pressure.
Selain kompresor ada kondensor yang tugasnya mirip seperti radiator pada mobil, yaitu untuk melepaskan panas ke udara bebas.
Panas yang dimaksud berasal dari dalam freon yang harus dikeluarkan semaksimal mungkin. Biasanya kondensor dipasang di bagian depan atau samping radiator pada mobil.
Kondensor memiliki komponen bernama core, berbentuk sirip dengan sifat konduktor. Udara panas yang ada pada freon akan dipindahkan ke bagian sirip-sirip ini.
Agar lebih maksimal, kondensor dibantu dengan komponen bernama cooling fan agar suhu lebih cepat dingin.
Agar kerja kondensor bisa lebih maksimal, maka dibantu dengan cooling fan. Cooling fan punya 2 tugas sekaligus, mendinginkan radiator dan mendinginkan kondensor yang ada di dekat radiator.
Ketika AC dinyalakan, maka kipas akan memberikan hembusan udara yang melewati kondensor sehingga suhu freon yang ada di dalam kondensor akan menjadi lebih dingin.
Jika cooling fan atau extra fan mati, maka komponen AC tidak akan bekerja maksimal. Suhu yang dihasilkan juga tak bisa dingin.
Ini merupakan komponen tambahan, cara kerjanya mirip seperti filter udara. Namun sebenarnya fungsi utama dryer adalah mengeringkan cairan freon dari uap air.
Biasanya komponen ini berupa tabung dengan lubang kaca untuk melihat kondisi bagian dalam dryer.
Di bagian dalam dryer terdapat butiran pasir silika yang bisa mengikat uap air saat terbawa aliran pada freon.
Expansion valve atau katup ekspansi juga menjadi salah satu komponen penting yang ada di dalam AC mobil.
Fungsinya cukup untuk mengubah freon yang cair menjadi gas untuk disemburkan ke dalam kabin. Cara kerjanya mirip dengan spray atau parfum.
Cairan freon yang ada di dalam katup punya tekanan yang sangat tinggi akibat ditekan oleh kompresor.
Ketika freon keluar ke ruang yang tekanannya lebih rendah dengan kecepatan yang tinggi, maka akan membuat suhu menjadi dingin.
Proses spray inilah yang digunakan supaya freon semakin dingin sebelum dimasukkan ke dalam evaporator.
Setelah dispray, freon tersebut akan masuk ke dalam evaporator yang fungsi utamanya mendinginkan udara yang akan didistribusikan ke dalam kabin.
Secara prinsip kerja mirip dengan kondensor, mengirimkan freon bersuhu dingin ke bagian core yang terdapat sirip konduktor mirip yang ada di kondensor.
Evaporator yang sudah kotor (Foto: Zaini Auto Works)
Suhu dingin ini akan dikirim merata ke semua bagian sirip core, sehingga ketika udara dihembuskan melewati sirip yang ada di evaporator ini suhunya akan menjadi berkurang.
Udara dingin inilah yang bisa kita nikmati dari hembusan yang berasal dari kisi-kisi AC mobil.
Komponen lain adalah blower AC yang cara kerjanya menghembuskan udara dingin agar melewati evaporator. Blower inilah yang menghembuskan udara dingin dari kisi-kisi AC.
Ketika kenop AC dinyalakan, maka blower akan berputar sehingga udara bisa melewati kisi-kisi AC.
Umumnya blower ini berbentuk bulat mirip seperti kandang hamster dengan dipenuhi kisi-kisi di dalam bulatan tersebut.
Freon merupakan gas bersuhu normal yang dingin. Freon punya suhu hampir 0 derajat celcius dengan ketahanan panas yang sangat baik.
Freon yang digunakan untuk mobil berbeda-beda. Untuk mengetahui perbedaannya, pihak pembuat freon telah menyematkan kode tertentu.
Biasanya kode freon terdapat di bagian dekat kompresor AC memakai stiker penanda.
Beberapa jenis freon di antaranya ada R12, R22, hydrocarbon dan R134a yang kini lumrah dipakai mobil keluaran terbaru.
Freon jenis R134a dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak merusak lapisan ozon.
Baca Juga: Berikut Penyebab Sirkulasi AC Mobil Jadi Kotor dan Cara Mengatasinya
Setelah mengetahui komponen dan cara kerja AC , tidak ada salahnya mengemobiltahui juga cara perawatan AC yang benar.
Banyak orang mengabaikan perawatan AC, sehingga fitur ini bisa cepat rusak dan hembusan udara menjadi tidak dingin.
Faktor Penting yang Mempengaruhi Kerja Katup Ekspansi
Terdapat beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja katup ekspansi AC mobil. Beberapa di antaranya adalah:
Kelembaban udara dapat mempengaruhi bagaimana katup ekspansi beroperasi. Jika kelembaban udara tinggi, ada kemungkinan pembentukan es pada katup, yang dapat menghambat aliran freon.
Tekanan freon dalam sistem juga harus dijaga dengan baik. Jika tekanan terlalu tinggi atau rendah, kinerja katup ekspansi bisa terpengaruh dan menyebabkan masalah pada sistem AC.
Seperti bagian mesin lainnya, katup ekspansi juga mengalami keausan seiring penggunaan. Perlu dilakukan perawatan rutin untuk memastikan katup tetap berfungsi dengan baik.
Rajin Mengecek dan Membersihkan AC
Penting juga untuk mengecek kondisi komponen AC setidaknya 1 tahun sekali, terutama pada mobil yang usianya sudah lebih dari 5 tahun.
Ada beberapa komponen yang wajib dibersihkan secara berkala seperti filter AC dalam kabin, pengecekan freon, atau pembersihan kondensor.
Ilustrasi pengisian freon AC mobil (Foto: Bluegrassprecision)
Jika ingin melakukan sendiri bisa membersihkan kondensor ketika sedang mencuci mobil. Tujuannya, untuk menyingkirkan debu atau kotoran yang menempel.
Tekanan Pada Pressure Switch Berlebihan
Seperti yang dibahas sebelumnya, pressure switch akan mengatur arus pada komponen lainnya. Jiika tekanan dalam pressure switch rendah, maka kompresor tidak akan berputar.
Namun, tekanan pressure switch yang terlalu tinggi juga menimbulkan masalah. Jika tekanan teralu tinggi, pressure switch akan overheating. Kondisi seperti ini membuat pressure switch memutuskan arus. Akibatnya, kompresor juga akan mati untuk sementara waktu.
Peran Katup Ekspansi dalam Sistem AC Mobil
Katup ekspansi berfungsi sebagai pengatur aliran freon cair dari kondensor ke evaporator. Fungsinya mirip dengan keran air yang mengatur aliran air.
Ketika cairan freon melewati katup ekspansi, tekanan turun tajam, dan suhunya pun ikut turun. Inilah mengapa pada titik ini, freon berubah menjadi campuran cairan dan gas.
Cairan freon yang telah didinginkan kemudian akan mengalir ke evaporator.
Evaporator adalah unit yang berada di dalam kabin mobil. Di sinilah cairan freon berubah menjadi gas lagi.
Pada tahap ini, udara dari luar akan melewati evaporator, dan panasnya akan menyerap ke dalam gas freon.
Akibatnya, udara di dalam kabin menjadi lebih dingin. Udara dingin tersebut kemudian akan didistribusikan ke seluruh bagian kabin mobil melalui kipas blower.
Siklus refrigerasi ini berulang secara terus-menerus selama AC mobil dihidupkan.
Gas freon yang telah menyerap panas dari dalam kabin akan kembali ke kompresor untuk dipampatkan kembali menjadi gas yang panas.
Selanjutnya, gas freon ini akan bergerak melalui katup ekspansi, mendingin, dan kembali ke evaporator untuk proses pendinginan berlanjut.